Senin, 17 Juni 2013

BTL TDA 2030 Single Supply

Awalnya cuma pengen bikin ampli kecil2an yang suaranya lumayan bagus bwt ngedrive acr c610wh ku, berhubung dah ada power supply walaupun kecil dan cuma single ( + dan - ) serta dikotak dah ada LM 1875, pilihan jatuh pada skema datasheet LM yang single supply. Tapi kyaknya klo di output ada kapasitor koplingnya kayaknya ga pas dihati, akhirnya mulai mencari skema yang cocok n pas. Tadinya pengen ngrancang sendiri bermodalkan datasheet LM, lagi ngrancang sambil nyari2 nemu skema TDA 2030 kyk gnian...

Sumbernya lupa dari mana..

Setelah diamati kayaknya hampir sama antara LM 1875 dan TDA 2030. Tanpa pikir panjang langsung simpen gambarnya n cari komponen pendukung disekitar kantor. Setelah dirakit pake pcb bolong hasilnya kyak gni..






Komponen pake seadanya yang murah murah, ic juga cm 5000 perak. Setelah dicoba kok ada noise ya? cek output ternyata ada tegangan dc sekitar 50 mV pantesan noise. Makin penasaran jd apa g, langsung konek ke speaker murahan dengan pertimbangan tegangan offset output cm 50 mV msh aman bwt speaker, habis itu dipegang inputnya.. ( dredd dredd.. ) ternyata bisa bunyi.. hehe..

Minggu berikutnya coba kasih input dari radio. Setelah sambung sana sini akhirnya berdendanglah ampli kecilku dan noisnya dah jauh berkurang ( mungkin karna dah dapet ground dari radionya x yah ). Suaranya lumayan kualitas TDA, cukup keras juga. Panas yang dihasilkan pun cukup kecil, terbukti dipanjer seharian dengan volume sedang icnya ga nyampe anget malah pendinginnya ga anget sama sekali. Jadi makin pede ne bikin BTL single supply buat LM 1875 nya..

Jumat, 14 Juni 2013

akar 3

Hmm ada apa ya dengan √3 ?

Bagi teman-teman yang berkecimpung dibidang kelistrikan tentu sudah tidak asing lagi dengan angka ini. Yups, angka ini adalah bilangan pengali atau pembagi jika kita ingin mengkonversi tegangan maupun arus listrik dari yang sebelumnya nilainya 1 phasa menjadi nilai 3 phasa. Sebagai contoh mudah nilai tegangan 220 V 1 phasa maka nilai 3 phasanya :

V 3 phasa = √3 x 220 = 381, 0512 V = 380 V

Tapi taukah anda semua angka ini berasal dari mana?

Oke kita coba bahas bersama sebenarnya dari mana si asal mula angka ini yang banyak dipakai pada perhitungan kelistrikan. Angka ini sebenarnya berasal dari perhitungan untuk penjumlahan vektor 3 phasa arus listrik yang saling berbeda 120˚.



 Sumber Gambar : smartoutlet.blogspot.com
Dari gambar diatas Vrs merupakan tegangan antara phasa R dan phasa S, sedangkan Vrn merupakan tegangan antara phasa R dengan netral Vrn = Vsn =Vtn. Sudut antara garis RN dan SN sebesar 120˚. Untuk mencari nilai RT maka kita gunakan rumus penjumlahan vektor yang berbeda sudut 120˚.


(VRS) 2             =          (VRN)2 + (VSN)2  -  2 x VRN x VSN x cos (120˚)
                        =          (VRN)2 + (VRN)2  -  2 x VRN x VSN x (-0,5)
                        =          (VRN)2 + (VRN)2 + (VRN)2
                        =          3 x (VRN)2
VRS                        =          √3 x VRN
VRN                  =          VRS :  √3
 

Nah demikianlah pembahasan dari mana asal mula angka √3. Semoga tulisan ini berguna bagi yang membacanya. Jika ada kesalahan mohon koreksinya.

By Elektroholik

 


Hello World

Hello World....
Semoga Blog Ini menjadi awal yang baik buatku untuk belajar lebih serta berbagi ilmu yang aku miliki.